Kitab Kuning merujuk kepada kitab tradisional yang berisikan tentang pelajaran-pelajaran fiqh, aqidah, akhlaq / tasawuf, tata bahasa arab (`ilmu nahwu dan `ilmu sharaf), hadits, tafsir, `ulumul qur'an, hingga pada ilmu sosial kemasyarakatan (mu`amalah), serta sejarah Islam.
Dikarenakan semua kitab tersebut ditulis dengan teks arab gundul, dibutuhkan kemampuan baca kitab gundul yang baik dan benar, agar dapat mengetahui sekaligus memahami isi dari kitab tersebut, sehingga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Baik untuk diri sendiri ataupun lingkungan.
Langsung saja, terdapat 4 tahap untuk mempelajari cara baca kitab kuning dengan teks arab gundul tanpa harakat dengan efektif
, yaitu :
Menguasai ilmu sharaf
Ilmu sharaf yaitu ilmu yang mempelajaritentang asal kata & perubahan bentuk kata mengikuti pola-pola yang ada. Dalam ilmu sharaf membahas tentang asal dan bentuk kata, yang tidak ada hubungannya dengan kalimat.
Isi pembahasan dalam ilmu sharaf misalnya perubahan kata كتب (kataba), menjadi كتاب (kitaabun), atau كاتب (kaatibun), atau يكتب (yaktubu), atau كتب (kutiba), dan lain-lain. Perubahan bentuk kata inibisa menyebabkan perubahan makna.
Menguasai ilmu nahwu
Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan harakat (baris) akhir suatu kata & posisi kata tersebut dalam sebuah kalimat, beserta konsekuensi dari posisi tersebut. Maksudnya, konsekuensi yakni apakah kata tersebut menjadi subjek atau objek & apakah kata tersebut mengalami perubahan harakat atau tidak.
Contoh, sebuah kalimat sebagai berikut:
قرأ أحمد القرآن
Artinya: “Ahmad telah membaca al-Qur’an.”
Pada contoh kalimat tersebut, apa yang dipelajari dalam ilmu nahwu yakni apa posisi kata قرأ pada kalimat dan memiliki konsekuensi apa, apa posisi kata أحمد pada kalimat & memiliki konsekuensi apa, serta kata القرآن memiliki posisi apadalam kalimat dan konsekuensinya apa. Salah satu konsekuensi dari perubahan posisi kata pada kalimat merupakan perubahan baris akhir dari kata tersebut. Misal, huruf ن –sebagai huruf terakhir– dari kata القرآن, apakah ia fathah, kasrah, dhammah, atau sukun, sangat tergantung dari posisi kata القرآن dalam kalimat di atas. Materi inilah yang akan dipelajari pada ilmu nahwu.
Menghafal kosakata bahasa Arab sebanyak mungkin
Ilmu nahwu sharaf tidak akan bisa digunakan untuk memahami kitab kuning jika tidak menguasai kosakata, sama halnya seperti memiliki pistol tapi tidak punya peluru.
Memahami Dasar-dasar Keilmuan yang Dibahas oleh Kitab Arab Gundul Tersebut
Contohnya, apabila kita berkeinginan untuk benar-benar memahami kitab fiqih, maka selain kemampuan memahami teks bahasa Arab, kita juga harus memahami dasar-dasar ilmu fiqih. Hal ini juga berlaku untuk ilmu-ilmu lainnya.
Contoh aplikasinya, silakan perhatikan contoh teks Arab gundul sebagai berikut:
تطويل القراءة في الركعة الثانية على الأولى
Artinya: “Memanjangkan bacaan di rakaat kedua lebih dari rakaat pertama.”
Teks di atas yakni bagian pembahasan hal-hal yang dimakruhkan saat shalat, yang dikutip dari kitab موسوعة الفقه الإسلامي والقضايا المعاصرة Juz 1 halaman 798 karya Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.
Untuk mampu membaca kata تطويل dengan benar, huruf ت barisnya fathah, kasrah, dhammah, atau sukun, demikian juga huruf ط, و, dan ي, kita perlu ilmu sharaf. Sedangkan, untuk mengetahui baris dari huruf ل di kata تطويل ini, kita memerlukan ilmu nahwu. Kita juga perlu ilmu nahwu untuk mengetahui posisi kata تطويل tersebut dalam kalimat di atas, sekaligus konsekuensi dari posisi tersebut.
Selanjutnya, pastinya kita perlu tahu dulu, apa terjemah Indonesianya kata تطويل di atas & kata lain yang menyusun kalimat di atas. Pada titik ini, kita sebenarnya sudah mampu membaca dan menerjemahkan teks di atas dengan baik.
Ingin Bisa Membaca kitab kuning atau disebut juga kitab arab gundul (tulisan arab tanpa harakat) dengan cepat ???
Tetapi, terdapat satu hal lagi yang harus kita kuasai, yaitu dasar-dasar ilmu fiqih, supaya teks di atas yang sudah diterjemahkan, benar-benar kita pahami maknanya. Contoh, apa yang dimaksud dengan kata القراءة (al-qiraah) di atas, terjemahan bahasa Indonesianya yaitu ‘bacaan’, namun apa yang dimaksud dengan bacaan tersebut. Nah, dengan memahami fiqih shalat, kita dapat mengerti maksud dari ‘bacaan’ di atas yaitu bacaan surah setelah surah al-Fatihah.
Demikian pembahasan tentang Strategi Untuk Bisa Cepat Membaca Kitab Arab Gundul, semoga bermanfaat.
0 Response to "Metode Cara Cepat Baca Kitab Kuning yang Sebaiknya Kamu Kuasai"
Post a Comment